Kamis, 03 Mei 2012

Saatnya saya meni(ng)kah

Okay .. judulnya serius ya? seserius niat pernikahan saya ,
Nggak ada hujan dan angin bohorok akhirnya saya menulis mengenai pernikahan saya. Jangan berpikir macam macam, karena saya cuma mau narsis narsisan saya (wkwkwkwk...apanya ...yg mau dinarsisin)

Saya sudah merencanakan pernikahan saya ini sejak lahir...hahahhahaha nggak mungkin ya. Menikah tadinya adalah sesuatu yang saya anggap berbahaya, penuh resiko dan.... nggak enak. Sampai sekarang saja saya masih sering pusing pusing membayangkan hari hari setelah pesta itu huhuhu....

Dalam sebuah episod di Mafalda terjadilah monolog seperti ini :

" aku nggak bisa bayangin, setelah menjadi diriku sendiri selama ini, setelah menikah orang orang akan mengenalku sebagai istrinya si anu, mantunya si anu, adik iparnya yang itu kakak iparnya yang si begitu, ibunya si itu...WoW adakah yg lebih mengerikan????"

Inilah Susianita seorang anak yg cita citanya hanya menikah
Wadaw... ngeri juga ya , kalau habis menikah integritas saya sebagai pemilik diri saya sendiri yang sah dan satu satunya akan luntur??? . Tetapi setelah saya pikir-pikir semua itu tergantung orangnya juga. Lagian enak menjadi perempuan , kalau saya pengen berintegritas ya tinggal berjuang dibalik panji panji "EMANSIPASI" kalau saya lagi nggak pengen bertanggung jawab ya tinggal mengamalkan ajaran "istri soleha" hehehe curang sihhh.... but still I love myself more  :D

Lalu kenapa saya harus mencintai diri saya sendiri - over all ???

Ya iya lah... jika ingin menebar cinta , menyayangi suami, menyayangi keluarga, saya harus menyayangi diri saya, merawat dan mencintai diri saya hingga saya cukup sehat, kuat dan sejahtera untuk menyayangi sesama. Saya membayangkan jika saya mendahulukan banyak pekerjaan dengan dalih saya sangat mencintai pekerjaan hingga tidak pernah makan siang,maka ketika nantinya saya sakit akankah saya bisa mengaplikasikan perkataan saya bahwa saya mencintai pekerjaan saya?? nggak kan? bagaimanapun orang sakit pekerjaannya tidak akan semaksimal orang sehat. (itu contoh analogi mencintai versi saya)

Kembali lagi ke rencana pernikahan saya (ingat yang sudah saya rencanakan sejak lahir) .
Saya boleh merencanakan pernikahan saya sendiri sejak lahir. Namun sayangnya di negara ini nggak lazim untuk seseorang menikahi dirinya sendiri hehehehe.
Akhirnya setelah melalui beberapa puluh musim sayapun bertemu dengannya (yang itu tu yang ituuuu....) . Nah setelah berpacaran kurang lebih 4 tahun akhirnya kami memutuskan untuk meniNGkah. Kejadian waktu itu sungguh romantis jadi saya tidak akan menceritakannya di blog ini (lagian siapa sih yang pengen tahu :P )

Finally, kami bertunangan pada (kapan ya.... lupa...hahahhahaa) . Pokoknya lebaran hari ke 3 tahun2011 . Nah mulai saat itu juga kami bergerak untuk mempersiapkan pernikahan kami. Waktunya memang sangat panjang, sekitar 8 bulan , haduuuhhh tapi rasanya sungguh seperti dikejar kejar kantip. So far kami puas dengan persiapan yang telah kamu lakukan sendiri semoga lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar