Halo kita bertemu lagi, kemaren saya sempet off karena menderita laptopuntukerjapobia hehehe... kita lanjut ya ke mitos dan strategi kita selanjutnya
Anak kelas 1 itu polos dan gampang nangis
Aturan pertama jadi guru SD kelas 1 : JANGAN PERNAH KETIPU SAMA PENAMPILAN BAYI KALENGAN (hahaha nggak hanya banci yang kalengan). Anak anak polos dan gampang nangis dengan polosnya ??? sayang sekali itu hanya mitos isapan jempol belaka. Faktanya (jreng jreng...)
Mereka nggak gampang nangis karena menangis itu memalukan. Mereka takut kalo ketauan nangis bakalan di send back ke TK lagi...belom lagi rasa malu diolok olok temen temennya.Contoh nyata. Suatu hari murid saya bernama Bimo menangis karena nggak sengaja ketonjok pas main lari larian. Dia nangisnya udah ngumpet ngumpet gitu (acting pura pura tidur, nggak tau kenapa ini jadi andalan kalau murid2 saya lagi pengen nangis)
Icha(temennya) : Bimo why are you crying?(dengan nada sok perhatian) udah nggak usah nangis, masak badannya gede cengeng (nah kalo ini offensive)
Bimo : aku nggak nangis, ngantuk!
Nggak satu dua kali saya bertemu adegan seperti dia atas, berarti benerkan menurut mereka nangis tu nggak elit.
Buat apa nangis kalau bisa teriak teriak , mukul mukul terus ketawa ngakak bareng yang dipukul?
Menurut saya yang ini ada faktor sarkasmenya(hahhaa) suatu hari, murid saya yang bertubuh mungil dan bernama Ken (pacarnya BERBI hahahaha)sebel banget sama Nicho(nggak tau masalahnya apa?paling juga seputar karet penghapus). Kenneth adalah tipe anak yang all out (am all out of love im so lost without you hahahahhaa) dalam mengekspresikan kemarahan. Maka menangis meraung raunglah Ken, but nobody care(xixixiixixi pendidikan saya berhasil apa gagal sih sebenernya).Karena udah sebel dicuekin maka Ken teriak kuenceng banget AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA sumpah men, saya sama Maya Sukesi-my partner sampe terpukau, kalo ada gelas pecah kali gelasnya.....dan berhasil! Semua temannya diam lalu melihat ke Ken . Lalu Ken melakukannya lagi AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA dan teman temannya lagi lagi diam dalam hitungan 1...2...3...
HUahHAHAHAHAHHUAHAUHHAHHAAHAHHAAHAHAH... semua murid saya tertawa terbahak bahak sambil bilang “ken lucu...ayo lagi ken” . Dengan alasan pri keanakan sayapun menyuruh Ken meluapkan emosinya...setelah puas dia tertawa bersama teman temannya. BERES!
Students’ rule : menangislah kalau kamu benar benar menyesal!
Anak kecil adalah polos itu HOAX!! ,tapi anak kecil itu lebih sering jujur dari orang dewasa: IYA.
Memang sudah terserta pada ingatan purba masing masing kalua manusia itu terlahir caper. Misalnya: bayi nangis tiap kali nggak diperhatiin mamanya, dia punya cara yang unik ,yah cara jadi jangan anggap bayi itu polos los nggak tau apa apa. He or she knows how to act!oce again, say hoax to human and polos....they are contradictory dari sononya.
Masalah anak kecil yang nggak mungkin bohong?itu juga BIG HOAX! Murid kelas 1 aja ada yang tertangkap tangan sedang mencontek, mengkoleksi stationaries temennya(yang sampe satu kotak pensil besar) sampai ...menyembunyikan kelakuan asli mereka dari guru. Namun kadar kebohongan anak2 kelas 1 tentusaja nggak se besar dosa dosa kebohongan kita yang tua tua ini, mereka masih mempunyai 1 senjata ampuh bernama perasaan yang halus yang bisa juga dipelihara sampe dewasa (jika mereka mampu,sayangnya saya sebagai guru tidak mampu toh saya masih punya harapan kalau generasi mendatang bisa lebih mampu,halah!).
Kembali ke menangis, anak didik saya memang agak2 entahlah, kalau saya ngomel2 mereka lebih suka ketawa daripada takut,tapi ketika saya bicara dg lemah lebut mendayu dayu kayak lagu melayu mereka malah menangis terharu(apa kalo lemah lembut saya malah nyeremin banget ya?atau jangan2 kalo lagi nasehatin baik2 tampang saya ketahuan banget kayak guru kurang gaji?wkwkwkwk).
Jadi ketika saya bicara face to face dan membahas kenakalan mereka,dan mata mereka berkaca kaca, saya tahu...they admitted their mistakes ,feels sorry to me and themself...oooooohhhh....
Nggak perlu fashionable kalo jadi guru kelas 1 SD
Di KIMPIR KIMPIR....ngapain juga dandan kalo lawan mainnya aja anak kelas 1 SD.....
Jika anda termasuk orang yang berfikir demikian, maka anda harus siap dibilang “rambutnya lucu!besok jangan dandan gitu lagi ya miss” (ini terjadi kalau anda salah dg tatanan rambut anda) atau “kenapa sih matanya warnanya gitu?aneh banget” (ini kalau pake eye shadow dg warna salah) atau.... “bajunya kok udah jelek sih?” (ini akibat pakai seragam yang rumpi warnanya) atau... “miss itu kan sepatu buat pesta” (jangan dikira murid2 saya nggak bisa ngebedain stiletto dan hak tinggi biasa)
Mereka bisa jadi fashion police yang paling OK sedunia, mengatakan mana yang suitable dan mana yang clumsy buat kita ...tanpa menyakiti hati tentunya.
“miss batiknya bagus” “miss kalungnya bagus” “miss aku mau lihat jamnya” “miss...sepatunya baru ya?kok bagus sih” dan ucapan ucapan tulus lainnya dan ini favorit saya setiap hari jumat “miss wine dan miss maya cantik” tolong di quotes ya... :D
Fyuh.... sejauh ini baru segini sih soal strategi dan mitos nya .
|
ini nih yang rumpi rumpii... :) |
Tulisan ini dedicated buat murid murid saya yang entah ketika dewasa nanti masih ingat atau tidak pada saya (saya pun tak peduli). Yang saya peduli mereka yang membuat saya bertahan, membuat saya merasa almost everyday is holiday ...kali ini...demi kalian, saya rela jadi ibu ibu rumpii. Love thee kids ... muach...
(miss Wine)