Selasa, 25 Januari 2011

wedding wedding wedding

kalau ada kesempatan saya ingin undangan yang seperti ini
The day will come
When my dreams are no longer known
But in the spaces found in the letters of this poem
I will never tired of looking for you" Sapardi Djoko Damono
  2011 tampaknya menjadi tahun dimana seluruh angkatan kelahiran saya harus menikah. Undangan...Undangan...Undangan....beberapa tanggal telah di booking oleh beberapa teman saya.
Terus terang, saya sangat senang teman-teman saya menikah, bukannya apa apa saya suka aja punya alesan beli baju baru atau sepatu baru atau alasan ke mall buat beli kado (sukasoping.com).

Tapi saya sempat bertanya tanya juga, kenapa sih harus 2011 semua?
Apa gara2 ada rumor kalau 2012 adalah hari kiamat? mungkin ya.... siapa sih yang mau sendirian di hari kiamat?

Mungkin alasan yang paling rasional adalah timing yang pas. Di tahun ini biasanya anak anak seangkatan saya berumur 25-28 tahunan, sudah pacaran (dengan pacar yang sama beberapa tahun), dan sudah bekerja beberapa tahun (dengan tabungan yang lumayan tidak seberapa,hahahahahhaah) kayaknya alampun berkonspirasi untuk menikahkan teman teman saya.

MENIKAH, juga merupakan kata yang inn dari awal tahun ini di benak saya. Bahkan di usia ke 25 saya saya tak terlalu beranggapan dengan satu kata yang sangat ditakuti beberapa orang. Karena teman teman saya sibuk bersiap siap, sayapun sibuk memperhatikan mereka, mendengarkan cerita , berpendapat, bergosip tentang rencana kawinan dan sesekali mencatat hal hal penting yang mungkin bisa saya pakai suatu hari nanti (suatu hari nanti pastikan bercahaya...kayak lagu malesah).

Menikah vs. Tidak Menikah

Dalam bukunya (yang sebenernya kumpulan jurnal) Ayu Utami (one of my fv. author) , dia mengungkapkan alasan pribadinya untuk tidak menikah dalam : 10+1 alasan untuk tidak menikah. Banyak sih alasan untuk tidak menikah yang dikemukakan oleh Ayu, semuannya saya pikir rasional dan sah sah aja. Salah satunya: "MENIKAH BAIK ORANG LAIN, TAPI TIDAK UNTUK SAYA" , hak asasi pribadi yang nggak perlu di heboh2kan dalam kontroversi.

Bagi sebagian orang menikah itu baik, bagi yang lain tidak baik. Menikah memang membutuhkan serangkaian persiapan yang menakutkan dan jangan salah kaprah, tidak menikahpun membutuhkan persiapan yang tak kalah ribetnya (mulai asuransi kesehatan dan kematian, ngurus ahli waris, semuanya harus fix karena benar benar mandiri sampai mati). Menikah tentu saja membutuhkan pasangan untuk saling mencintai, tidak menikah pun begitu. Bedanya kalau menikah harus 2 orang itu sehidup semati, kalo tidak menikah kadang kadang bisa sendiri, bisa berdua terus,bisa ganti ganti (urusan komitmen lebih fleksibel) dan keduanya saya hormati.

Setelah dipikir ini itu itu ini, dengan potensi(haha), kepribadian, perilaku sosial dan aspek aspek lainnya, saya putuskan bahwa saya jenis orang "pernikahan" jadi mungkin suatu hari nanti saya menikah (amin).

Jangan tidak menikah karena anda takut, Jangan juga menikah untuk menyelesaikan masalah
Tidak menikahlah karena pilihan hidupmu yang sebenar benarnya
dan
Menikahlah jika kamu memilih untuk membagi hidupmu dengannya :)

Menikah dan tidak menikah,asal dengan persiapan yang matang, pasti akan menghasilkan result yang sempurna

Selamat menikah semuanya dan Selamat Melajang semuanya
wish u all the best
Muach....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar