Minggu, 09 Januari 2011

Garuda , balada anak yang berbakti

 Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti menang..



masih ingat lagu itu?
Bagus lah kalau masih inget. Akhir tahun kemarin kayaknya lagu itu jadi sangat booming dan jadi theme song "kebangkitan" nasionalisme mendadak. Whatever nggak papa deh, intermezo dari kasus2 korupsi yang kesana kesini.

Eniwe, saya mempunyai cerita mengenai Garuda. 
Iya si garuda ... yang kelak jadi simbol negara kita, yang sempet dijiplak abis2an sama armani dan yang booming jadi lagu Garuda di dadaku.

Siapa sih sebenernya garuda itu?
Dalam pewayangan, Garuda digambarkan sebagai kendaraan dewa wisnu . Berikut ini adalah kisah tentang Garuda si anak yang berbakti pada orang tua.


 Kadru dan Winata adalah 2 bersaudara istri resi Kasiapa. si Kadru mempunyai anak angkat 3 ekor ular dan Winata memiliki anak angkatyaitu.... Garuda. 
Kadru yang pemalas merasa bosan dan lelah harus mengurusi 3 anak angkatnya yang nakal-nakal karena sering menghilang diantara semak-semak (rumpi banget ni Kadru). Timbullah niat jahat Kadru untuk menyerahkan tugas ini kepada Winata(jreng jreng...). Diajaklah Winata bertaruh pada ekor kuda putih  yang sering melewati rumah mereka dan yang kalah harus menurut segala perintah pemenang. 
Dengan tipu daya, akhirnya Kadru berhasil menjadi pemenang(curang banget).
Sejak saat itu Winata diperintahkan melayani segala keperluan Kadru serta mengasuh ketiga ular anaknya setiap hari. Winata selanjutnya meminta pertolongan Garuda untuk membantu tugas-tugas tersebut.

Ketika Garuda tumbuh besar, dia bertanya kepada ibunya mengapa dia dan ibunya harus menjaga 3 saudara angkatnya sedangkan bibinya tidak. Setelah diceritakan tentang pertaruhan kuda (yang tadi...), maka Garuda mengerti. Suatu hari ditanyakanlah kepada 3 ekor ular tersebut bagaimana caranya supaya ibunya dapat terbebas dari perbudakan ini. Dijawab oleh ular "bawakanlah aku air suci amerta yang disimpan di kahyangan serta dijaga para dewa, dan berasal dari lautan susu" (dibaca dengan nada menggema)
. Garuda menyanggupi dan segera mohon ijin ibunya untuk berangkat ke kahyangan. Tentu saja para dewa tidak menyetujui keinginan Garuda sehingga terjadilah perkelahian. Namun berkat kesaktian Garuda para dewa dapat dikalahkan. Melihat kekacauan ini Bathara Wisnu turun tangan dan Garuda akhirnya dapat dikalahkan. Setelah mendengar cerita Garuda tentang tujuannya mendapatkan amerta, maka Wisnu memperbolehkan Garuda meminjam amerta untuk membebaskan ibunya dan dengan syarat Garuda juga harus mau menjadi tungganggannya. Garuda menyetujuinya. Sejak saat itu pula Garuda menjadi tunggangan Bathara Wisnu .
Dengan bekal air suci amerta inilah akhirnya Garuda dapat membebaskan ibunya dari perbudakan atas Kadru.


Nah demikianlah ceritanya....
Garuda si anak yang berbakti, mengasihi ibu yang telah merawatnya sepenuh hati. Well, finally Garuda lah yg akhirnya terperangkap dalam "perbudakan". (akhirnya dia kan yang jadi tunggangan dewa Wisnu). Tetapi tak mengapa asal ibunda bahagia.

Pemuda Indonesia....jadilah kalian seperti Garuda :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar