Kamis, 03 Mei 2012

Saatnya saya meni(ng)kah

Okay .. judulnya serius ya? seserius niat pernikahan saya ,
Nggak ada hujan dan angin bohorok akhirnya saya menulis mengenai pernikahan saya. Jangan berpikir macam macam, karena saya cuma mau narsis narsisan saya (wkwkwkwk...apanya ...yg mau dinarsisin)

Saya sudah merencanakan pernikahan saya ini sejak lahir...hahahhahaha nggak mungkin ya. Menikah tadinya adalah sesuatu yang saya anggap berbahaya, penuh resiko dan.... nggak enak. Sampai sekarang saja saya masih sering pusing pusing membayangkan hari hari setelah pesta itu huhuhu....

Dalam sebuah episod di Mafalda terjadilah monolog seperti ini :

" aku nggak bisa bayangin, setelah menjadi diriku sendiri selama ini, setelah menikah orang orang akan mengenalku sebagai istrinya si anu, mantunya si anu, adik iparnya yang itu kakak iparnya yang si begitu, ibunya si itu...WoW adakah yg lebih mengerikan????"

Inilah Susianita seorang anak yg cita citanya hanya menikah
Wadaw... ngeri juga ya , kalau habis menikah integritas saya sebagai pemilik diri saya sendiri yang sah dan satu satunya akan luntur??? . Tetapi setelah saya pikir-pikir semua itu tergantung orangnya juga. Lagian enak menjadi perempuan , kalau saya pengen berintegritas ya tinggal berjuang dibalik panji panji "EMANSIPASI" kalau saya lagi nggak pengen bertanggung jawab ya tinggal mengamalkan ajaran "istri soleha" hehehe curang sihhh.... but still I love myself more  :D

Lalu kenapa saya harus mencintai diri saya sendiri - over all ???

Ya iya lah... jika ingin menebar cinta , menyayangi suami, menyayangi keluarga, saya harus menyayangi diri saya, merawat dan mencintai diri saya hingga saya cukup sehat, kuat dan sejahtera untuk menyayangi sesama. Saya membayangkan jika saya mendahulukan banyak pekerjaan dengan dalih saya sangat mencintai pekerjaan hingga tidak pernah makan siang,maka ketika nantinya saya sakit akankah saya bisa mengaplikasikan perkataan saya bahwa saya mencintai pekerjaan saya?? nggak kan? bagaimanapun orang sakit pekerjaannya tidak akan semaksimal orang sehat. (itu contoh analogi mencintai versi saya)

Kembali lagi ke rencana pernikahan saya (ingat yang sudah saya rencanakan sejak lahir) .
Saya boleh merencanakan pernikahan saya sendiri sejak lahir. Namun sayangnya di negara ini nggak lazim untuk seseorang menikahi dirinya sendiri hehehehe.
Akhirnya setelah melalui beberapa puluh musim sayapun bertemu dengannya (yang itu tu yang ituuuu....) . Nah setelah berpacaran kurang lebih 4 tahun akhirnya kami memutuskan untuk meniNGkah. Kejadian waktu itu sungguh romantis jadi saya tidak akan menceritakannya di blog ini (lagian siapa sih yang pengen tahu :P )

Finally, kami bertunangan pada (kapan ya.... lupa...hahahhahaa) . Pokoknya lebaran hari ke 3 tahun2011 . Nah mulai saat itu juga kami bergerak untuk mempersiapkan pernikahan kami. Waktunya memang sangat panjang, sekitar 8 bulan , haduuuhhh tapi rasanya sungguh seperti dikejar kejar kantip. So far kami puas dengan persiapan yang telah kamu lakukan sendiri semoga lancar.

Rabu, 02 Mei 2012

KA DO - Do Ka

Kado buat ultah bang Ucup :) 

Semakin tua manusia semakin punya banyak acara. Seingat saya dulu acara saya waktu masih kecil hanya menghadiri acara temen-temen yang ulang tahunan. Kadonyapun bisa sangat sembarangan , bisa buku tulis atau pensil dan yang sederhana sederhana gitu. Menjelang ABG acara saya masih seputar ulang tahun-ulang tahunan namun semakin jarang. Maka urusan kado mengadopun sudah agak lama saya lupakan. Paling 1 atau 2 orang teman yang (sangat dekat) itu juga ngadonya rame rame Cheap in gt deeehhh.

Jaman ABG dan kuliah rasanya seneng gitu ya kalau harus beliin kado buat temen. Selain menyenangkan teman yang ultah, acara beli kado juga bisa menjadi acara cuci mata. Wuuuuhhh pas ABG nih ya rasanya I had a clue gt kalau ntar bakalan punya toko kado (hahahhahaha) . Toko pernak pernik, lucu lucu mahal mahal duuuhhh kayaknya enak punya toko kado.

Lain cerita ketika saya sudah bekerja. Beli kado beneran jadi acara yang "in a rush" dari yang alesan nggak sempet sampe nggak punya duit. Duuuhhh acara juga kian banyak , ada mantenan, ulang tahun, lahiran dll deh pokoknya. Jadi bingung gt rasanya mengepas budget dan memilih barang yang tepat buat yang mau dikado.
Kertas kado selalu menarik hati minta dibeli

Meskipun demikian, sedikit banyak saya tetap menyukai kegiatan membeli kado. Huhuhuhu... basically sih karena emang suka window shopping. 


Tapi jeleknya ... gara gara kebanyakan milih saya jadi stuck! kalau kehabisan waktu. Tapi tenanggg.... saya punya beberapa barang andalan yang pasti pas dikantong dan pasti disukai si penerima kado

HANDUK

Terry Palmer si andalan ;)
YES! handuk ak.a towel. Siapa sih orang yang nggak pernah mandi? yaaaahhhh semales malesnya orang mandi pasti ttp butuh handuk buat ngelap ngelap. Warna dan motifnya beragam lucu2. Kalau ga suka dibungkus pake kertas2 kado bisa dijadiin towel cake yg lucu2 juga. Harganya murah cocok untuk si "kantong kemana saja", 60ribuan aja dah dapet Terry Palmer (lumayan kan). Jadi kapanpun acaranya mau tanggal tua atau muda pastilah bisa kita membeli handuk. Selain itu handuk selalu cocok untuk setiap kesempatan. Misalnya : aneh banget donk kalau kita ngasih lingerie sama yg baru saja melahirkan???? Naaah kalau si handuk, mau ngelahirin, mau acara kawinan, ultah semuanya cocok. Tinggal ukuran, motif , trik pembungkusan dan juga ucapanlah yang menentukan segalanya. Eniwe saking sakingnya keseringan ngasih anduk sama temen2, waktu salah satu temen nikah sebelum membuka kado dari saya begitu lihat bungkusnya saja dia sudah bilang : itu isinya handuk kan??? -_________- enak aja!!! padahal waktu itu isinya baju mandi (hehehe masih ada kaitannya juga si)

MUG
salah satu mug yg mestinya saya kadokan

Andalan ke 2 setelah handuk adalah mug. Pokoknya apapun urusannya hidup MUG deh! selain sangat mudah di dapat di mana saja, hari2 gene produsen mug makin kreatif menciptakan ide2 aneh, dari couple mug, mug yang ada suaranya kalau dituang air panas, mug yang ada pengukur /takaran , mug retro...ih pokoknya macem macem deh. Saya punya sebuah rahasia yang patut dibagi untuk pecinta mug. Setiap hari minggu di Solo ada sunmor (sunday morning market) Nahhhh di sana ada yang jual pecah belah macem2 gt gambar nya unik2 termasuk mug nya, pernah ni nemu mug yang gambarnya iklan cocacola ga tau tahun berapa, terus ada juga mug the beatles dll, pokoknya kalau milihnya cerdas dan cermat bakalan dapat yang unik dan bagus. Harganya?? wuihhh banget cuman 7-9 ribu. Selain itu , pada dasarnya saya suka koleksi mug, jadi nggak jarang karena saya suka sebuah mug akhirnya saya memakainya untuk diri saya sendiri ...hehehe akhirnya bingung deh ... mesti nyari kado lagi...


                                                                             PILLOW

duuhhh bikin bobok Zzzzzz..
Sebenarnya ini juga adalah benda yang saya suka. Saking sukanya sama bantal saya dan teman saya pun akhirnya merintis usaha membuat bantal. Sementara ini perjuangan kami sudah mencapai tahap..... niat. Hahahahhaha niat melululu.... okay deh soal bantal ini juga mirip dengan handuk, semua orang suka dengan bantal tergantung ukuran dan bentuk. Bantal cinta bisa diberikan kepada teman yg menikah, bantal bayi tentu saja buat bayi dann bantal lucu2 bisa kita berikan kepada teman yang baru saja putus cinta atau jomblo berkepanjangan supaya dia terhibur (hehehe pengalaman pribadi)

Nah itu adala tiga diantara sekian banyak pilihan barang yang tergolong "aman" untuk diberikan kepada siapa saja. Dan yang terpenting kalaupun tidak jadi diberikan kita bisa menggunakannya sendiri hihihihi.




Rabu, 18 April 2012

Kartini ; God is a Girl

Nggak usah GR post ini tidak akan menceritakan pengalaman saya mengikuti ajaran sesat  :) :)

Okay , hari kartini akan segera tiba, tanggal 21 April, jaman saya masih kecil (SD) saya selalu deg deg an dan tidak bisa tidur semalam sebelum tanggal 21 April, soalnya pada hari kartini semua anak perempuan akan dandan komplit dengan kebaya dan make up.

Sampai hari ini jujur saya tidak mengerti kenapa hari kartini yang seharusnya menjadi perayaan wanita Indonesia dalam meraih kebabasan serta kesetaraan gender justru berubah fungsi menjadi festival kebudayaan nasional.

Lihat aja.... setiap hari kartini para pegawai Bank dandan pakai kebaya, supir busway,anak sekolah, guru dll upacara pakai baju kebaya. Yaaa... oke deh kalau hari kartini terus pengen napak tilas ibu kartini dengan kebayanya yang anggun. Tapi lama kelamaan selain kebaya kita akan menemukan baju baju adat yang lain di hari kartini....sooo.... terkadang momentum kartiniannya malah nggak ada since yang lebih penting adalah kostumnya... WHYYYY????

Bagi saya... Ibu kartini adalah sosok yang hebat, terlepas dari yang (katanya) emansipasinya adalah emansipasi gagal saya tetap kagum pada beliau. Tentu tidaklah mudah mendobrak tradisi dari dalam. Pikirannya yang "liar" dengan dirinya yang "terbelenggu" untuk ukuran perempuan masa itu is a WOW.

Terlepas dari RA Kartini dan sejarahnya saya punya  cerita sendiri tentang beliau sang  pahlawan nasional Indonesia.

Waktu saya masih kecil kira2 usia 3-4 tahun , saya belum menentukan mau memeluk agama apa? yahhh namanya anak anak everything its so absurd lah ya.... setiap kali guru TK saya menjelaskan tentang Tuhan saya bingung. Kadang saya bertanya kepada orang tua saya kok bisa saya ada terus orang orang ada, tetapi jawabannya kurang memuaskan enquiry saya waktu itu.
Akhirnya saya bertheori sendiri
Ada teori yang mengatakan kalau bayi dibawa bangau ke orang tuanya
Ada juga teori yang bilang bayi lahir dari sebuah kubis (wkwkwkwk)
Ada yang dari kaleng soda
Ada juga dari sebutir telur.

Saya punya teori lain : para Bayi dibuat oleh IBU KITA KARTINI

Pertama kali saya melihat foto RA Kartini di salah satu gudang di rumah nenek saya, fotonya seperti ini :

versi RA Kartini pertama yang saya lihat
Saya langsung jatuh cinta sama gaya rambut yang seperti orang njagong itu. Setiap kali saya menggambar saya selalu menyertakan gambar orang bersanggul model ini. Dan Guru TK sayalah yang memperkenalkan RS Kartini sebagai pahlawan yang maha hebat. Jadi in my mind  ya.. RA Kartini ini pasti supper banget deh.

Lalu bagaimana RA. Kartini membuat para bayi?
Menurut imaginasi saya waktu itu, Ayah danibu saya pergi ke pasar. Mereka menuju ke toko gerabah, RA kartini adalah simbok simbok yang berjualan di toko gerabah itu. Ayah dan ibu saya memilih tangan- kaki-muka-mulut dan semuanya yang berasal dari lempung, lalu ibu Kartini membantu merangkainya daaannnn taraaaa... jadilah Bayi Wine.

Saya tidak tahu dagaimana saya mempunyai bayangan sejelas itu tentang Tuhan dan penciptaan manusia, mungkin lewat mimpi atau wangsit namun ingatan/bayangan tentang "berbelanja di toko gerabah" itu masih jelas tergambar di angan angan saya (hehehehe)

Setelah saya kelas 1 SD saya pun mulai memeluk agama, baru saya tahu kalau tuhan bukan laki laki bukan juga perempuan dan Tuhanpun bukan  RA. Kartini. Meskipun tidak langsung mendapat jawaban tentang darimana asalnya bayi, saya mulai paham kalau bayi bukanlah gerabah yang dijual di pasar.

Pada hari hari kemudian, saya tetap mengenang sosok ibu kartini sebagai sosok yang indah , berani dan menginspirasi. Kalaupun ternyata perjuangannya waktu itu belum berhasil setidaknya beliau telah dengan sangat gagah berani mencoba.

Selamat Ulangtahun RA Kartini, Putri Indonesia, harum namanya :)

Senin, 09 April 2012

Baduy ; a “Mixture” Journey II (Bagian tengah)

kampung pertama yang kami kunjungi
 
Perjalanan para Pendekar Alfa

Sebenarnya tidak ada nama khusus yang diberikan kepada “geng” kami dalam perjalanan ke Baduy tahun ini tapi saya lebih suka menyebutnya pendekar Alfa hal ini tak lain dan tak bukan karena ketergantungan kami pada Alfa**** di bawah sana. Kami berangkat pukul setengah 7 pagi dari tempat kami menginap. Desa Baduy dalam yang kami tuju adalah Cibeo. Dari ke tiga desa Baduy dalam , desa Cibeo adalah yang terdekat 2 jam perjalanan versi orang Baduy dan 4 jam perjalanan versi kami dan 5 jam perjalanan versi orang yang suka foto2 sepanjang perjalanan. Kami berangkat ber 6 didampingi 2 pemandu yang asli baduy. Saking aslinya merekapun belum terlalu fasih berbahasa Indonesia, kendala lain , dia pemalu.

Langsung K.O di tanjakan pertama

setelah bukit ini kami masuk ke hutan durian
Sebelum berangkat, kami menyempatkan diri berpamitan kepada pak Jaro (kepala kampung). Belum apa apa langsung "dihajar"tanjakan spektakuler. Menurut informasi yang saya dan teman-teman dapat sebelumnya, tanjakan di Baduy memang ih waw sampai 70-80 derajad dan jumlahnya lebih dari 7. Tetapi saya tidak menyangka kalau tanjakan akan menjadi track pertama yang kami lewati. ngos ngosanlah saya yang jarang berolahraga dan belum pernah naik gunung. Akhirnya untuk menghemat energi saya putuskan berjalan pelan pelan saja (jangan berhenti... kalau berhenti nanti nggak kuat jalan lagi). Untung 2 orang tua angkat saya membantu (hehehehe) Ms. Rani dan Bang Ucup (yang akhirnya jadi pasangan suami istri February lalu, congrats)setia menemani saya... oh ya tak lupa si Aceng ak.a Arman (salah satu guide kami).Si Arman yang pemalu baru berumur 15an tahun, dia sendiri juga tidak tahu pasti umurnya, selain ulangtahunnya tidak pernah dirayakan, sesuai dengan adat Baduy ,Arman juga tidak boleh bersekolah. Tapi jangan khawatir, dia dapat membaca dan berhitung. Rata rata orang Baduy dapat membaca dan berhitung, mereka saling mengajari satu sama lain turun temurun, nggak ketinggalan pengetahuan tanpa perlu ke sekolah.Karena ngos ngosan dan jalan pelan pelan kami malah menemukan sebuah danau tersembunyi dibalik rerimbunan.Kata Arman , anak anak di desanya sering bermain di sana untuk menangkap ikan kadang kadang naik perahu tetapi anak Baduy dalam tidak, karena selain harus selalu jalan kaki (tanpa memakai alas) mereka juga dilarang naik perahu/kapal dan sejenisnya.

Air bersih di Baduy
 
danau tersembunyi

Hari itu cuaca sangat menyenangkan, cerah dengan panas yang tidak terlalu menyengat. Saya hanya membawa 1 botol air minum saja, tidak perlu khawatir akan kekurangan air minum di Baduy, mereka sangat menjaga kualitas air,tidak menyampah dan tidak membuang sembarang di sungai, selama perjalanan kamipun menemukan beberapa sungai dan sumber air. Di perjalanan kami juga sering bertemu dengan beberapa suku baduy dalam. Mereka berpakaian putih putih, wanita baduy dalam rata rata mempunyai paras yang cantik dan kulit yang putih pucat. Suku Baduy Dalam, selalu  berjalan kaki dalam melakukan perjalanan, tidak  mencemari lingkungan (tanah dan air), dan tidak merokok. Baduy Dalam menerapkan adat lebih ketat dibandingkan dengan Baduy Luar. 

 Okay sekian dulu ya... nanti saya lanjutkan lagi, next saya akan bercerita mengenai "seruling nabi sulaiman" :) see you


Kamis, 26 Januari 2012

Baduy ; a “Mixture” Journey (Bagian Pembuka)

singgah di "Indonesia"
Si Badu yang melegenda

Sewaktu kecil, saya sering bermain dengan adik saya ( secara nggak pernah punya teman ya :P ) Kadang kadang kami main masak-masakan, kadang main sekolah sekolahan (saya guru yang galak, adik saya jadi murid yang bego HAHAHAHHAHA) kadang juga main jadi dunia bawah laut , saya raja laut yang jahat dan adik saya si Wisnu jadi putru duyung yang dianiaya. Tetapi ada kalanya kami permainan kami cukup berkualitas, dimana kami memerankan suku suku mendunia , alkisah kami berdua menjadi suku Aborigin dan suku Baduy. Saya lupa kapan tepatnya kami berdua kenal namanya suku Baduy dan Aborigin.

Melihat langsung saja belom pernah, mungkin lewat informasi sepotong sepotong dari TVRI kala itu.
Singkat cerita si Wisnu adik saya berperan menjadi suku Aborigin yang namanya Abo, sedang saya berperan sebagai suku Baduy yang namanya Badu. Untuk detilnya saya lupa permainan macam apa yang kami mainkan ketika berusia 9 (saya) dan 5 tahun (Wisnu), yang jelas nama Badu dan Abo masih melekat hingga hari ini pada ingatan indah keluarga kami (xixixixi).
 
Setelah beranjak dewasa sayapun tak memiliki ketertarikan khusus akan keberadaan suku aborigin maupun Baduy. Terlebih Baduy...membayangkan bertemu mereka saja saya tak pernah.
Hingga pada suatu hari yang gerimis, saya bersama beberapa teman saya pergi ke Baduy Via Stasiun Balapan Solo. Tanpa diiringi pak Didi Kempot , saya berkereta senja bersama mbak Tika, mbak Yuli ,Lukit dan Yoyok serta beberapa teman bule-nya mbak Tika.
 
Dengan rasa pede , sok tahu serta penuh ketergantungan dengan kawan kawan seperjuangan , sayapun pergi dengan nekatnya untuk menemui “Si Badu” tokoh masa kecil yang sering saya perankan yang saya tidak pernah tahu seperti apakah dia.
Jujur... kali ini saya benar benar tidak ada bayangan mengenai tempat apa yang akan saya kunjungi, hanya berbekal browsing2 dan denger cerita cerita dari orang yang belum kesana juga...modal saya hanya “katanya” , 300ribu juga Pertemanan yang erat.
Disambut oleh toserba 24 jam dan provider celular

From Solo with Senja Utama... itulah judul perjalanan 12-jam kami. Itu adalah perjalanan dengan kereta api terlama yang pernah saya jalani. Saya juga baru tahu kalau kereta bisnis itu sering “diinjak” sama kereta eksekutip. HOHOHO
 
Oh ya di Cirebon kami bertemu 2 anggota lagi, mereka adalah Miss Rani dan Bang Ucup (yang selalu membawa buku sakti cacatan pengeluaran kelompok selama perjalanan).
Masih perlu naik 2 kereta api lagi untuk menuju rangkas bitung. Singkat cerita setelah sampai Rangkas Bitung, saya dan teman-teman menyewa sebuah mini bus untuk sampai ke CIBOLEGER.
Lamaaaa.... sekali rasanya perjalanan kami, lewat sawah serta hutan hutan yang kian tandus karena habis habisan di eksplorasi. Akhirnya.... sampailah kami di CIBOLEGER, kamipun sempat foto foto di depan patung (yang sepertinya ... sosok orang Baduy). Dan tepat persis di depan patung, tampaklah sebuah toserba 24 Jam yang berinisial AL.  JRENG JRENG....
Okelah... nggak papa toh ini belum masuk kampung Baduy.

Akhirnya si Akang (bapak – bapak Baduy Luar yang rumahnya kami tinggali) memandu kami menuju Baduy Luar. Rasanya sungguh menggembirakan,kamipun berjalan agak menanjak dari mini market AL tadi. Ekspektasi saya ini bakalan jadi perjalanan panjang yang melelahkan. Kira-kira 500 meter kemudian kami bertemu dengan gapura bambu yang ada tulisannya “Selamat datang di Baduy” yang disponsori oleh sebuah provider celular (gosipnya di baduy nggak ada sinyal...tapi kok...) ya sudah nggak papa .... (lha emangnya ada apa hehehe) nah... sehabis gapura itu ada kampung tapi belum baduy, ada semacam puskesmas yang menyediakan fasilitas TV di luar,lalu di depan tempat yang kayaknya puskesmas itu sudah ada kampung Baduy Luar Ciboleger. Baru mau jalan lagi.....eeehhhh sudah di stop...langsung belok ke sebuah rumah, persis di depan tempat yang ada TV nya tadi. 

Ternyata kami akan menginap di kampung baduy luar yang luarnya nggak tanggung tanggung, tempat di mana kami akan menginap 2 malam adalah rumah terluar di baduy luar yang terluar... Luarrr biasa...  -_____- 
Sungguh luar yang serius. Kata miss Rani : seumpama baju, tempat tadi adalah jas hujan di luar jaket... hidihhhh....
 
Datangnya si Kuntilanak Haha hihi
 
Tanpa listrik...tanpa kasur.... ya memang kesederhanaanlah yg terpancar dan seolah menjadi tag line dari Baduy

sepiiiii pedalaman Indonesia yang mengagumkan..... BOHONG!!!
Baduy Luar yang terrrrluaarrrrrr tenyata ruamenya ampun ampunan... ketika malam menjelang warga Baduy dan warga yang bukan Baduy berbondong-bondong melihat televisi (non bar). Siapa sih yang punya ide kurang sopan memasang televisi 5 langkah kaki dari perkampungan Baduy yang tidak boleh berlistrik. Okelah kalau tujuannya membawa “moderenitas” untuk hal yang lebih positif, apanya yang moderenitas membawa positif jika chanel yang ditonton adalah televisi yang itu.....yang itu tu yang acaranya ada kuntilanak haha hihi, ular ular dan naik elang raksasa. Pasti tanpa menyebutkan chanelnya ananda sekalian sudah tahu chanel yang mana.
 
Saya tidak terlalu heran jika reaksi beberapa orang Baduy luar dalam menonton televisi seperti itu. Jangankan mereka yang dilarang mempunyai listrik tertarik melihat televisi , kita saja yang sudah terbiasa dengan barang2 elektronik tentu ada perasaan ingin tahu terhadap benda tersebut atau gadget lain yang tampaknya fun. Yang saya sesalkan adalah kekurang tanggapan pihak pemasang televisi dalam menjaga luhurnya budaya kesederhanaan serta ketenangan Baduy serta kultur mereka yang menjunjung keseimbangan, sama rasa , keselarasan dengan “iming iming” televisi 5 langkah dari rumah.
Sungguh menyedihkan, budaya yang langka, menarik, eksotis,jujur dan lugu diganggu dengan generasi alay dan kuntilanak haha hihi produk khas modernisasi. Parang Jati (dalam novel Bilangan Fu) benar dan bijaksana untuk memasukkan Moderenisasi dalam trio 3M = Musuh Dunia . Betapa tidak, karena Televisi (jarak 5 langkah kaki) dan minimarket berinisial AL (jarak 500 meter) di rumah Baduy Luar yang kecil namun indah kami disuguhi sebakul nasi dan telur ceplok yang dibeli di minimarket AL . T T , padahal ada warung tradisional , mereka juga punya sawah dan lumbung...hix hix... karena modernisasi yang selalu dianggap pembawa sifat kekerenan mereka agak malu menyajikan sajian apa adanya “kalau beli di mini market lebih bagus barangnya teh” (siapa bilang paaaaakkkkk hix hix  itu mungkin imporrrr dan nggak lebih bagus untuk siapapun <<< jerit batin saya gulung gulung).
 
FYI Beberapa mereka yang masih takut melanggar adat(untuk tidak menikmati listrik dan elektronik) melihat TV dari teras rumah dengan penuh rasa ingin tahu, tanpa tahu apa yang disiarkan televisi, mereka hanya ingin tahu. Andai saya bisa menjelaskan sebenarnya apa itu televisi beserta kuntilanak kuntilanak nya pasti mereka hanya akan bilang;  “ooooowalahhhh cuman benda nggak penting” .
Dan....begitulah nasib dhek Wine di kampung Baduy terrrr....luaaarrrrrr..... Sepanjang malam saya tidak bisa tidur karena suara orang berantem (di sinetron), gelas pecah (masih di sinetron), iklan susu,iklan apa,iklan lagi, suara macan (di sinetron juga) dannnn tentu saja suara Hahahahahhahaha....hiiiiiihihihihihiiiii yang khas itu, sungguh susah tidur di sana, lebih ramai dari kost saya di tengah kota Solo.

Suara elang misterius

Mungkin karena kelelahan menahan suara suara dari sinetron TV tetangga depan rumah, akhirnya saya tertidur. Pas lagi enak enaknya tidur....karena mulai dingin dan suasana mulai tenang menentramkan tiba tiba terdengarlah suara elang..... yah...burung burung gitu....wiiiihhh bathin saya terasa tentram...finally I found my lovely peace Baduy.... saya melihat jam , ternyata sudah setengah 6 pagi, tetapi suara burung itu masih ada, beberapa deting kemudian suara burung merdu tadi dilanjutkan suara musik... (ha?) dengan seksama saya dengarkan...

Dua detik kemudian saya sadar, suara burung tersebut merupakan bagian dari jingle sebuah stasiun televisi...  oooohhhh.... noooo.... (kembali ngumpet di balik sleeping bag).

Uniknya Baduy Luar

Merasa agak salah memilih menginap (terlalu dekat dengan TV) tidak lantas membuat perjalanan saya mendapat skor mengecewakan. Masyakat Baduy Luar boleh berhadapan langsung dengan dunia luar dan menonton televisi setiap malam. Tetapi mereka tetap memegang aturan adat yang ada.  Hasil wawancara dengan akang pemilik rumah, semua benda yang dimiliki oleh orang baduy harus seimbang antara orang satu dan lainnya. Misalnya peralatan dapur, orang Baduy mempunyai peralatan yang sama dan dibeli di tempat yang sama, demikian juga dengan baju dan rumah. Jadi akan ada semacam rapat suku untuk menentukan benda mana yang menjadi kebutuhan dan disamakan oleh semua orang Baduy (WoW). Mempunyai sesuatu yang berbeda dan berlebihan dibanding suku Baduy yang lain dapat dianggap sebagai bentuk ketidak seimbangan.

Di Baduy luar penduduknya juga berpakaian “seragam”. Wanitanya memakai atasan gelap (hijau tua/biru tua/hitam...tua hehehe) bawahannya memakai sarung yang motifnya batik bunga2/kotak kotak (bisa apa saja) tapi berwarna biru tua kombinasi hitam. Mereka khusus memesan kain seperti itu pada sebuah pabrik untuk khusus dipakai orang Baduy luar (tetapi boleh juga dibeli wisatawan yang ke Baduy) .
 Suku Baduy juga tidak diperbolehkan bersekolah, tapi jangan dibayangkan mereka tidak bisa membaca atau menulis. Merekan belajar menulis dan membaca sendiri dan juga mengajari anak anaknya sendiri. Ya benar... tidak perlu sekolah formal untuk menjadi berkualitas. To be honest tidak banyak informasi yang saya dapat dari pemilik rumah yang saya tinggali, beliau menyarankan agar saya ke Baduy dalam untuk menuntaskan rasa penasaran saya akan Baduy.

Sekian dulu bagian pembukannya, akankah saya sampai ke Baduy dalam? Akankah saya bertemu hal hal yang luar biasa? Akankah rasa ingin tahu saya terpuaskan?

Sekali lagi Baduy Luar yang saya inapi benar benar seperti jas hujan diluar jaket....masih banyak yang belum saya tahu di dalam sana...

terimakasih telah membaca,tunggu lanjutannya ya. 


Senin, 31 Januari 2011

Pertemanan ini . . . .

Nggak semua orang beruntung mempunyai teman
Tapi nggak semua orang juga bisa beruntung dapat hidup TANPA teman dekat

will we be that forever?
Saya rasa punya teman dekat atau tidak itu adalah pilihan hidup seberti kasus menikah tidak menikah (hehe)
Tapi....
Teman....
Sahabat....
Kawan...
sobat...
BFF (kalo abege sekarang bilangnya, yang artinya Bestfriend Forever)
Adalah hal yang berarti dalam hidup saya.
Menangis, tertawa bersama... membentuk diri dan pikiran2 saya.Saya selalu menganggap mereka begitu dekat (tapi nggak tau ya merekanya gimana)


Sahabat saya macem macem, ada yang teman rumpi2 dan jalan2, ada yang buat bertukar masalah sekolah dan kerjaan, ada juga yang masalah cinta cintaan.
Buat saya sangat menyenangkan punya teman/ sahabat, meski segalanya nggak berjalan mulus begitu saja. 
Ketidak cocokan pandangan itu selalu ada, rasa iri rasa jengkel, itu pasti (udah ingatan purba tu)
Saling menyakiti, saling mendendam, di sisi lain saling membela dan memuji setulus hati.
Tapi se benci2nya sama sahabat, ketika mereka terpuruk, sayapun merasa sangat buruk.

Tanpa bicara saya bersedih untuknya.


Dedicated to one of my beloved friend

I'll remind you, as a good person

Selasa, 25 Januari 2011

wedding wedding wedding

kalau ada kesempatan saya ingin undangan yang seperti ini
The day will come
When my dreams are no longer known
But in the spaces found in the letters of this poem
I will never tired of looking for you" Sapardi Djoko Damono
  2011 tampaknya menjadi tahun dimana seluruh angkatan kelahiran saya harus menikah. Undangan...Undangan...Undangan....beberapa tanggal telah di booking oleh beberapa teman saya.
Terus terang, saya sangat senang teman-teman saya menikah, bukannya apa apa saya suka aja punya alesan beli baju baru atau sepatu baru atau alasan ke mall buat beli kado (sukasoping.com).

Tapi saya sempat bertanya tanya juga, kenapa sih harus 2011 semua?
Apa gara2 ada rumor kalau 2012 adalah hari kiamat? mungkin ya.... siapa sih yang mau sendirian di hari kiamat?

Mungkin alasan yang paling rasional adalah timing yang pas. Di tahun ini biasanya anak anak seangkatan saya berumur 25-28 tahunan, sudah pacaran (dengan pacar yang sama beberapa tahun), dan sudah bekerja beberapa tahun (dengan tabungan yang lumayan tidak seberapa,hahahahahhaah) kayaknya alampun berkonspirasi untuk menikahkan teman teman saya.

MENIKAH, juga merupakan kata yang inn dari awal tahun ini di benak saya. Bahkan di usia ke 25 saya saya tak terlalu beranggapan dengan satu kata yang sangat ditakuti beberapa orang. Karena teman teman saya sibuk bersiap siap, sayapun sibuk memperhatikan mereka, mendengarkan cerita , berpendapat, bergosip tentang rencana kawinan dan sesekali mencatat hal hal penting yang mungkin bisa saya pakai suatu hari nanti (suatu hari nanti pastikan bercahaya...kayak lagu malesah).

Menikah vs. Tidak Menikah

Dalam bukunya (yang sebenernya kumpulan jurnal) Ayu Utami (one of my fv. author) , dia mengungkapkan alasan pribadinya untuk tidak menikah dalam : 10+1 alasan untuk tidak menikah. Banyak sih alasan untuk tidak menikah yang dikemukakan oleh Ayu, semuannya saya pikir rasional dan sah sah aja. Salah satunya: "MENIKAH BAIK ORANG LAIN, TAPI TIDAK UNTUK SAYA" , hak asasi pribadi yang nggak perlu di heboh2kan dalam kontroversi.

Bagi sebagian orang menikah itu baik, bagi yang lain tidak baik. Menikah memang membutuhkan serangkaian persiapan yang menakutkan dan jangan salah kaprah, tidak menikahpun membutuhkan persiapan yang tak kalah ribetnya (mulai asuransi kesehatan dan kematian, ngurus ahli waris, semuanya harus fix karena benar benar mandiri sampai mati). Menikah tentu saja membutuhkan pasangan untuk saling mencintai, tidak menikah pun begitu. Bedanya kalau menikah harus 2 orang itu sehidup semati, kalo tidak menikah kadang kadang bisa sendiri, bisa berdua terus,bisa ganti ganti (urusan komitmen lebih fleksibel) dan keduanya saya hormati.

Setelah dipikir ini itu itu ini, dengan potensi(haha), kepribadian, perilaku sosial dan aspek aspek lainnya, saya putuskan bahwa saya jenis orang "pernikahan" jadi mungkin suatu hari nanti saya menikah (amin).

Jangan tidak menikah karena anda takut, Jangan juga menikah untuk menyelesaikan masalah
Tidak menikahlah karena pilihan hidupmu yang sebenar benarnya
dan
Menikahlah jika kamu memilih untuk membagi hidupmu dengannya :)

Menikah dan tidak menikah,asal dengan persiapan yang matang, pasti akan menghasilkan result yang sempurna

Selamat menikah semuanya dan Selamat Melajang semuanya
wish u all the best
Muach....